Welcome! سلام

“jika langit adalah
lembaran kertas dan lembayung senja adalah tinta emas,
maka semoga tinta itu akan menuliskan semburat
yang tersembunyi diantara arak-arakan awan kepada langit,
agar dia mampu meng'ejanya








Selasa, 29 Januari 2013

BUNGA MATAHARI



Bunga matahari dengan warna kuning keorange’annya, jika dipandang dapat membawa kehangatan. Matahari merupakan sebuah kekuatan di dunia ini, the sun, the power. Dengan mahkota kuning cerah menyebar dari pusatnya, bunga matahari tidak hanya menyerupai matahari, mereka juga akan selalu mengarahkan wajahnya ke matahari. Arti bunga ini adalah kehangatan dan kekaguman, juga dianggap sebagai tanda umur panjang. Oleh karena itu sunflower memiliki banyak makna yang begitu dalam. Wisdom atau kebijaksanaan, strength atau kekuatan, dan sincerity atau ketulusan.

Banyak hal yang dapat disimbolkan dengan bunga matahari, bahkan bunga matahari sendiri yang memiliki nama latin Helianthus annulus L dan merupakan tumbuhan musiman dari suku Asteraceae dijadikan sebagai bunga nasional negara RRC dan bunga resmi negara Kansas, Amerika Serikat. Karena merupakan tumbuhan musiman, setelah berbunga bunga ini langsung kering dan mati. Bunga ini dinamakan bunga matahari karena perilakunya yang selalu mengikuti arah gerak matahari, sehingga disebut heliotropisme dan karena hal itu juga maka bunga ini sering dikaitkan dengan mistis. Meski saat bunganya sudah besar tidak bersifat heliotropisme, namun tetap saja bunga ini selalu menghadap ke timur sesuai arah matahari terbit.

Dengan bunga-bunganya yang cenderung besar dan warna kuningnya yang menyegarkan mata, bunga ini cocok di tanam di halaman rumah untuk menyegarkan mata setiap orang yang melihatnya. Warna cerah yang bersemayam dalam setiap kelopak bunganya dapat membangkitkan semangat dan keceriaan, karena bunga melambangkan kasih sayang sedangkan matahari melambangkan energi. Selain itu bunga matahari juga melambangkan kesetiaan, perhatian, itu dapat dipahami dengan kesetiaannya yang selalu mengikuti gerak matahari dari mulai terbit hingga tenggelam. Jadi kalau diibaratkan dengan manusia maka ia adalah seorang hamba yang setia mengikuti kemana saja tuannya pergi. Kesetiaan yang sangat patut kita tiru dan dijadikan pedoman hidup bagi kita sebagai hambanya Tuhan, yang setia dan patuh pada kodratnya tanpa banyak protes. Sunflower adalah bunga pembawa kedamaian, kebahagiaan, dan keharmonisan.


Semua bagian dari bunga mtahari memiliki khasiat. Bunganya punya efek menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit (analgesik). Bijinya sebagai antidisentri dan merangsang pengeluaran cairan tubuh dan campak. Daunnya berkhasiat antiradang, analgesik, dan antimalaria. Akarnya pun punya khasiat untuk antiradang, peluruh air seni, pereda batuk, dan analgesik. Sedangkan, sumsum batang dan bunganya berkhasiat merangsang energi vital, analgesik, menenangkan liver, dan masih banyak lagi. Penggunaan seluruh bagian tanaman ini bisa dalam bentuk segar dan kering. Pemakaian luar, tumbuhannya dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit. Contohnya untuk rematik, bisul, dan radang payudara. Penggunaan untuk dalam, tumbuhannya direbus dan diminum. Ada pula yang disangrai seperti bijinya, lalu ditumbuk halus, diseduh air panas dan diminum. Pengobatan lewat cara ini adalah untuk keluhan sakit kepala, pusing, sakit gigi, radang payudara, batuk, batuk rejan, sesak napas, tekanan darah tinggi, mencegah kanker lambung, kembung, maag, susah buang air besar, disentri, infeksi saluran kemih, beri-beri, malaria, keputihan, pendarahan, dan hernia. Penggunaan sumsum dari batang dan dasar bunga itu berisi kandungan hemicellulose yang menghambat sarcoma 180 dan Ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak sumsum ini dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna. Hanya saja, bagi ibu yang tengah hamil, dilarang minum rebusan bunga matahari.

Itulah sekilas tentang makna dan khasiat bunga matahari, semoga bermanfaat !!

Minggu, 13 Januari 2013

Duhai Mawar BerDuri -->Wanita Solehah ^_^ Ini Anda !




Tahukah kau tentang mawar? 
Ia adalah ratunya bunga.
 Simbol ungkapan kasih sayang tak mengenal kasta.
 Mampu singgah di pekarangan jiwa siapa pun, dan tetap cantik menghiasi sudut hati mana pun..,

Tahukah kau tentang mawar?
 Ia bunga segala keadaan..,
Tak menolak ada dalam duka, terlebih suka cita.
 Tepikan jenuh dengan suguhan warna-warninya.
 Semerbakkan wewangian tanpa kau minta..,



Tahukah kau tentang mawar?
Ia refleksi kemandirian.

 Kesejatian bunga yang mampu berdaya sendiri,
terlebih membela dan melindungi diri.

 Itulah mengapa sebabnya ia punya runcing diri..,




Tahukah kau tentang mawar?

 Ia ajarkan tentang ketegaran, pada setiap takdir yang menerpanya.
 Sangat pahami hakikat hidupnya,
 hingga tak pernah mengeluh apalagi takut,
 jika senja datang gugurkan kelopaknya..,
Ya, seperti mawar itu, yang kukuhkan diri dengan warna beraninya.



Perjelas diri dengan ketegasan aura,
dan mencipta pembatas dengan runcing durinya.

 Perpaduan idealis dan naturalis dalam hemogeni kehidupan,
 menjadi begitu elegan, namun tetap layak disebut anggun..,


Subhannallah...

 Mahasempurnanya pencipta mawar.
Pemilik sejati keindahan.
Dialah Allah Swt.
Sungguh, tak ada yang cacat di ciptaNya,
apalagi sia-sia.

 Lalu, pantas saja jika IA meletakkan diriNya
di posisi utama 
dan pertama
pada rasa cinta dan kekaguman manusia.........


























Mutiara kata yang indah..


Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berkata-kata sama sekali.

Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makanan,
Fikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,
Fikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kita mengeluh bahawa kita buruk,
Fikirkan tentang seseorang yang berada
pada keadaan yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum mengeluh tentang suami atau isteri anda,
Fikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan
untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup,
Fikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kita mengeluh tentang anak-anak kita,
Fikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak
tetapi dirinya mandul.

Sebelum kita mengeluh tentang rumah yang kotor
kerana pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Fikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Dan di saat kita letih dan mengeluh tentang pekerjaan,
Fikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat
yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kita.

Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahawa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kita sedang bersedih dan hidup dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahawa kita masih hidup !



perbezaan antara mereka yang berjaya dengan yang lain
bukanlah kerana kekurangan kekuatan atau ilmu,
tetapi lebih kepada kekurangan kesungguhan dan kemahuan

Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain,
janganlah hidup seperti duri dan menyakiti orang lain

carilah kesempatan dalam apa jua perkara demi keharmonian
dan kesejahteraan hidup kita, yang entah bila berakhirnya.
Tiada siapa tahu......
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan,
sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani

Khalifah Ali bin Abi Talib

Apabila engkau telah berazam, maka bertawakallah kepada Allah
-- Ali imran : 159

"Dan Apabila Menderita Kesusahan,Dia Bersabar,Ini Merupakan Kebaikan Baginya"
- Riwayat Muslim

kasihanilah musuhmu, berbuat baiklah pada orang yang membenci kamu,
mintaklah berkat bagi orang yang mengutuk kamu.
Berdoalah untuk orang yang mencaci kamu
- confusius

belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya, berfikir tanpa belajar adalah berbahaya

Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Hiduplah Sesuka hatimu,
Sesungguhnya kamu pasti mati.
Cintai siapa saja yang kamu senangi,
Sesungguhnya kamu pasti akan berpisah dengannya
Lakukan apa saja yang kamu kehendaki,
Sesungguhnya kamu akan memperoleh balasannya

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.

Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,
semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.

Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya,
mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.

Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah,
membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan
memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.

Jika kita berbuat baik, kebaikan pula yang akan kita terima kelak.

Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah,
namun juga menghangatkan jiwa.

Cinta itu angkuh dan lembut.
Lebih baik memiliki cinta daripada memiliki semua bintang di langit.

Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.

Nasihat yang baik tidak pernah datang terlambat.

Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.

Anda cuma bisa hidup sekali saja didunia ini,
tetapi jika anda hidup dengan benar, sekali saja sudah cukup.

Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.

Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.

Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

Lidah anda yang menentukan siapa anda.

Diantara isi rumah tangga, anak-anaklah yang terbaik.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua
seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam.
Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa.
Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim.
Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.

Jika Anda tidak memulai hari ini dengan senyuman,
belum terlambat untuk mencobanya pada hari esok.

Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya

Persahabatan sejati layaknya kesehatan,
nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu
dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah

Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat
kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras
bahwa mereka benar meskipun terbukti salah

Bila Kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu
dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Perlukah merasa kecil dan malu dihina?
Orang yang dihina itu sebenarnya memungut pahala percuma tanpa perlu bersusah payah

Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,
merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,
memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.
(Khalifah Abdul MAlik bin Marwan)

Barang siapa yang selalu kekenyangan maka banyaklah dagingnya,
dan siapa yang banyak dagingnya maka kuatlah nafsunya.
Siapa yang kuat nafsunya maka banyaklah dosanya,
siapa yang banyak dosanya maka keraslah hatinya
dan siapa yang keras hatinya maka
tenggelamlah dia dalam bencana dunia serta keindahannya

Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu,
lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam
dan lebih panas daripada bara.
Sesungguhnya hati adalah ladang,
maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik,
karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik)
niscaya tumbuh sebagiannya

Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu.
Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.

Sekali tidak berhasil bukan berarti gagal selamanya.

Kebahagiaan takkan pernah bisa dibeli dengan wang

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya.
Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain,
pasti kehormatan dirinya akan terjaga

Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah
laksana berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya.
Mereka itu orang-orang yang berlaku adil dalam menetapkan hukum
baik kepada rakyat maupun kepada keluarga

Tiga sifat yang menyebabkan penyandangnya tidak tentram dalam hidupnya :
iri, dengki, dan akhlak buruk

Engkau disebut sebagai manusia bukan kerana tubuh dan
jasadmu tetapi akal dan jiwamu.

Akal mempertahankan barang yang pahit tapi manis akibatnya,
nafsu mempertahankan barang yang manis tapi pahit akibatnya.

Nusuh yang paling dekat ialah kebodohanmu.
Singkirkannya sebagai menyikirkan bahaya daripada musuh musuhmu.

"Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya;
dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain,
dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."

-- An-Nisa': 1

Kecantikkan yang abadi ialah pada keelokkan adab dan ketinggian ilmu seseorang,
bukan pada wajah dan pakaiannya.

Dinilai daripada adab, dalam masyarakat manusia ada binatang jalang,
tetapi dalam masyarakat binatang, tidak ada manusia jalang.

Teman manusia yang sebenar ialah akal dan musuhnya yang celaka ialah jahil.

Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran.

Engkau disebut sebagai manusia bukan kerana tubuh dan jasadmu tetapi akal dan jiwamu.

Berkenalanlah dengan Allah pada waktu senang,
nescaya Allah akan kenal kepada engkau pada waktu susah.

Bemuafakatlah dengan diri anda sendiri sebagaimana anda bermuafakat
dengan kawan tatkala hendak menentukan arah tujuan.

Manusia yang pintar ialah manusia yang mengambil ikhtibar
daripada sesuatu dilihatnya dan menerima nasihat yang didengarnya

Orang yang berakal tetapi tidak mempunyai adab,
seumpama pahlawan yang tiada senjata.

kecantikkan yang abadi ialah pada keelokkan adab dan ketinggian ilmu seseorang,
bukan pada wajah dan pakaiannya.

Berkenalanlah dengan Allah pada waktu senang,
nescaya Allah akan kenal kepada engkau pada waktu susah.

Bemuafakatlah dengan diri anda sendiri sebagaimana anda bermuafakat
dengan kawan tatkala hendak menentukan arah tujuan.

Manusia yang pintar ialah manusia yang mengambil ikhtibar
daripada sesuatu dilihatnya dan menerima nasihat yang didengarnya

Orang yang berakal tetapi tidak mempunyai adab,
seumpama pahlawan yang tiada senjata.

kecantikkan yang abadi ialah pada keelokkan adab
dan ketinggian ilmu seseorang, bukan pada wajah dan pakaiannya.

Lindungi kesedihan dengan senyuman meskipun dihati penuh kedukaan
kerana itu menunjukkan adanya kesedihan.

Jangan terlalu memikirkan pandangan orang terhadap anda,
fikrikan apa pandangan anda terhadap diri anda sendiri

Kasihanilah musuh anda kerana dia telah menyebutkan kesalahan anda

Tidak ada lautan yang luas, lurah yang dalam,
bulan yang tinggi dan jalan yang susah bagi orang yang mahu
Berkenalanlah dengan Allah pada waktu senang, nescaya Allah
akan kenal kepada engkau pada waktu susah

Secebis Kenangan


Pernah ada masa-masa dalam cinta kita
Kita lekat bagai api dan kayu
Bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
Hingga terlambat untuk menginsafi bahawa
Tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu



Pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini
Kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
Merasa menghias langit, menyuburkan bumi,
Dan melukis pelangi
Namun tak sedar,
Hakikatnya kita saling meniadai


Di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyedari
Mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman
Bahkan saling nasihat pun tak lain bagai dua lilin
Saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api



Padahal saat itu, kau sedang dalam kesulitan
Seperti katamu, kau sedang perlu bimbingan
Maka seolah aku telah membiarkan
Orang bisu yang merasakan kepahitan
Menderita sendiri, getir dalam sunyi
==> Ataukah memang sejak dulu begitulah aku? <==




Dan sekarang aku merasa bersalah lagi
Seolah hadirku kini cuma untuk menegur
Hanya mengajukan keberatan, bahkan menyalahkan
Bukan lagi penguatan, bukan lagi uluran tangan
==> Kurasa uluran tanganku yang dulu pun membuat kita
hanya berputar-putar di kubangan yang kau gali itu <==

Sabtu, 12 Januari 2013

Macam-Macam Dzikir Dalam Tharekat

Dari segi materi lafalnya, dzikir ada 3 macam


1) Seseorang melafalkan ismu dzat Allah Allah sebanyak-banyaknya

sebagaimana firman Allah dalam surat Hamim Sajadah ayat 30,
Sesungguhnya orang-orang yang berkata : Tuhan kita adalah Allah, kemudian mereka tekun maka turunlah malaikat pada mereka, dan malaikat itu memberi kabar : gembiralah kalian dengan apa yang telah dijanjikan pada kalian.” Dan hadits Nabi diriwayatkan Thabrani dan Baihaqi. Rasulullah bersabda kepada sayyidina Ali : “Ya Ali, pejamkan kedua matamu, lekatkan (rapatkan) kedua bibirmu, naikkan lidahmu dan berkatalah (berzikirlah) Allah Allah.”

Allah berfirman :
Katakanlah, Allah-lah (yang menurunkannya), kemudian (sesudah kamu menyampaikan al Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya. (QS. al An’am : 91)
Rasulullah bersabda :

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتىَّ لاَ يُقَالَ فِى اْلاَرْضِ : اَلله ….اَلله
Hari kiamat tidak akan terjadi sampai di atas bumi ini tidak ada lagi orang yang menyebut Allah,… Allah. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)
Seorang yang berzikir lafal Allah Allah mesti disertai dengan ‘wukuf qalbi’ yakni waktu mengucapkan ismu dzat tersebut di hatinya, seseorang memperhatikan mengalirnya lafal itu dari hati. Wukuf qalbi adalah hadirnya Mursyid pada hati seseorang, sehingga tidak ada yang diingat kecuali lafal Allah Allah itu pada wajah sang Mursyid. Hal ini andaikata bisa diumpamakan maka keadaannya Mursyid dan Allah itu seperti air dan teh yang menyatu dan bercampur. Mana airnya mana tehnya susah dibedakan, keduanya serupa. Tetapi air tidak akan menjadi teh dan teh pun tidak akan menjadi air. Itulah perbedaan Tuhan dan hamba.

Hamba dan Tuhan diumpamakan pula sebagai kawat dan listrik. Keduanya tidak bisa dibedakan. Kawat itu menyerupai listrik dan listrik pun menyerupai kawat. Akan tetapi kawat tidak akan menjadi listrik dan listrik pun tidak akan menjadi kawat.

Dzikir yang disertai wukuf qalbi atau hadir mursyid adalah dzikir yang berada di maqam fana, yang disebut dengan fana pada mursyid yakni murid meleburkan diri pada ruhani mursyid. Dzikir fana pada mursyid merupakan pendahuluan fana kepada Allah. Dzikir yang tidak disertai wukuf qalbi atau dzikir yang tidak disertai mengingat maknanya adalah dzikir yang lupa. Hal ini serupa dengan jasad tanpa ruh. Dzikir yang demikian itu tidak mengandung pahala dan khasiat apapun.

Adapun makna lafal Allah Allah ialah antara lain : Allah adalah maksud tujuanku, Allah adalah yang aku cari, Allah adalah yang aku cintai, wahai Allah engkaulah yang aku maksud, Allah tidak ada sekutu bagi-Nya, Allah adalah zat yang ada, Allah adalah zat yang disembah dan engkau adalah Allah tidak yang lain. Akan tetapi pendapat yang paling benar menurut guru-guru thareqat Naqsyabandi, penyebutan Allah tidak disertai dengan rangkaian kata seperti tersebut di atas. Menyebut Allah cukup melirik nama zat Tuhan tanpa diembel-embeli atau dirangkai, karena tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Allah. Kalau Allah diserupakan dengan makhluknya berarti bertentangan dengan pernyataan al Qur’an.



2)Dzikir nafi dan isbat

Dzikir nafi isbat yaitu dzikir dengan mengucapkan “Laa Ilaaha Illallah” (Laa Ilaaha = Nafi, meniadakan Tuhan-Tuhanan lain ; Illallah = Isbat, menetapkan Allah saja sebagai Tuhan). Jadi makna kalimat tauhid itu adalah tiada Tuhan selain Allah. Jelasnya ada lima makna dari kalimat itu antara lain : Pertama, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah; Kedua, tidak ada yang dituju kecuali Allah; Ketiga, tidak ada yang dicari kecuali Allah; Keempat, tidak ada yang wujud di alam ini kecuali Allah; Kelima, tidak ada yang dicintai kecuali Allah.

Menurut Rasulullah Saw lafal dzikir yang paling utama adalah dzikir Laa Ilaha Illallah sebagaimana sabda beliau,

اَفْضَلُ مَاقُلْتُ اَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبِلِي لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
“Yang paling utama apa yang saya ucapkan dan yang diucapkan para nabi sebelum aku adalah Laa Ilaaha Illallah Wahdahuu Laa Syariikalah (Tiada Tuhan selain Allah dengan Maha Esanya dan tiada sekutu bagi-Nya).”

Dalam hal ini juga Rasulullah bersabda,
Siapa yang mengucapkan ‘Laa Ilaaha illallah Wahdahuu Laa Syariikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wahuwa Alaa Kulli Syai’in Qadiir’ (tiada Tuhan selain Allah dengan Esa-Nya tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu) dibaca setiap hari sebanyak seratus kali, maka kebaikannya menandingi atau sebanding dengan memerdekakan sepuluh budak, dan dicatat untuknya kebaikan seratus macam, dan seratus macam kejelekannya dihapus. Di samping itu dia bebas dari godaan syetan pagi harinya sampai sore. Dan seorang pun tidak bisa mengungguli amalannya kecuali orang yang membaca kalimat itu lebih banyak darinya.”

Pelaksanaan dzikir Laa Ilaaha Illallah itu harus memakai cara. Adapun cara yang paling bagus adalah cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada sayyidina Ali dalam sebuah hadis sebagai berikut:

Sayyidina Ali bertanya. Bagaimana aku berzikir Ya Rasulullah? Maka Rasulullah menjawab. Caranya, pejamkan kedua matamu dan dengarkanlah dari aku sebanyak tiga kali, dan ucapkanlah seperti apa yang aku ucapkan, waktu engkau mengucapkan itu, aku mendengar, maka Rasulullah mengucapkan ‘Laa Ilaaha Illallah’ sebanyak tiga kali, dengan kedua mata terpejam. Kemudian sayyidina Ali mengucapkan seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah.


3)Dzikir dengan lafal nama kekasih Allah

Nama-nama kekasih Allah Swt baik yang berpangkat nabi, rasul dan berpangkat waliyullah dari kalangan shidiqin, syuhada’ dan shalihin dapat dibuat untuk berdzikir dalam rangka dzikir kepada Allah Swt. Karena mereka senantiasa dzikir kepada Allah Swt dalam keadaan apa saja. Dzikir mereka telah dibalas oleh Allah Swt. Bahkan Allah telah berdzikir kepada mereka. Dalam kaitan ini Allah Swt berfirman dalam surat al Baqarah ayat 152

Maka ingatlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian kufur akan nikmat-Ku.
Nama Nabi Muhammad telah diangkat derajatnya sejajar dengan nama Allah Swt. Di mana tiada orang yang membaca kalimah syahadat atau kalimah tauhid (Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah) kecuali nama Muhammad disertakan di sampingnya sehingga menjadi dua kalimah syahadat
(Wa Asyhaduanna Muhammadan Rasulullah) dalam hal ini di ungkapkan pula oleh Allah dalam surat ai Insyirah ayat 4,
Dan Kami telah tinggikan sebutan namamu.”

Dzikir berbalas ini juga dilakukan oleh Allah Swt terhadap khalifah Allah dan orang-orang mukmin sebagaimana tertera dalam hadits qudsi :

Dalam beberapa kitab yang memuat kompilasi hadits shahih, Nabi Saw bersabda :

قَالَ الله ُتَعَالَى: اَناَ عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى وَاَنَا مَعَهُ اِذَا ذَكَرَنِى فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى وَاِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلاَءٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلاَءٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
Allah Swt berfirman, Aku ini (bertindak) sesuai dengan prasangka hamba-Ku padaku. Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku pun menyebutnya sendiri. Jika dia mengingat-Ku di tengah-tengah orang banyak, maka aku akan menyebutnya di tengah-tengah orang banyak yang lebih mulia dari pada orang banyak saat ia mengingat-Ku. (HR. al Bukhari dan ahli hadits lainnya).

Orang-orang yang telah mencapai pangkat “didzikirkan Allah” adalah orang-orang yang dikasihi atau orang-orang yang menjadi kekasih Allah Swt seperti firman Allah dalam hadits qudsi berikut ini :

اِنَّ اَوْلِيَائِ مِنْ عِبَادِ وَاَحِبَّائِ مِنْ خَلْقِ الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ بِذِكْرِ وأُذْكَرُ بِذِكْرِهِمْ
Sesungguhnya para Wali-Ku dari golongan hamba-Ku dan para Kekasih-Ku dari golongan makhluk-Ku adalah orang-orang yang diingat apabila Aku diingat. Dan Aku diingat apabila mereka diingat. (HR. at Tabrani, al Hakim dan Abu Na’im)

Bapak Prof. DR. Kadirun Yahya menafsirkan tentang hadits di atas sebagai berikut:
“Sebut nama Wali-Ku / Kekasih-Ku, Aku telah hadir pada sisinya. Sebut nama Muhammad dalam shalawat, Allah langsung hadir pada sisinya dan bersama Nabi Muhammad datang kepada kita untuk memberi pertolongan. Hal ini jelas Kata Allah bahwa: Nama-Ku tak bercerai dengan nama Muhammad dan nama Wali-Ku / Kekasih-Ku.”


Dari segi keras dan lembutnya: Dzikir Jahr dan Dzikir Khafi

Dzikir terbagi ke dalam dua macam : Dzikir jahr dan dzikir khafi. Masing-masing keduanya mempunyai pijakan dalil dari al Qur’an dan sunah. Berdzikir dengan lisan bisa dilakukan dengan melafalkan huruf perhuruf secara lantang (bersuara). Karenanya, dzikir jenis ini tidak mudah untuk dipraktekkan setiap saat. Sebab pada saat melakukan jual beli di pasar dan yang sejenisnya sama sekali akan mengganggu seorang yang sedang berdzikir. Dengan demikian, otomatis lisannya akan berhenti berdzikir.

Berbeda halnya dengan dzikir hati, yaitu dzikir dengan mengonsentrasikan diri pada suatu makna
(di dalam hati) yang tidak tersusun dari rangkaian huruf dan suara. Karenanya, seorang yang sedang melakukan dzikir jenis ini tidak akan terganggu oleh apapun juga

Berdzikirlah mengingat Allah dengan hatimu tanpa bersuara. Tanpa diketahui oleh orang lain dan tanpa ada lafal dan ucapan yang dikeluarkan.
Dzikir jenis ini adalah cara berdzikir yang paling utama.
Jenis dzikir ini banyak diamalkan oleh para tokoh.
Oleh karena itulah, para pembesar thareqat naqsyabandi lebih memilih dzikir hati. Juga karena hati merupakan tempat pengawasan Allah, tempat bersemayam iman, tempat bersumbernya rahasia dan tempat bertenggernya cahaya. Hati yang baik akan mengakibatkan jasad seluruhnya menjadi baik. Begitu juga hati yang buruk akan berdampak menjadikan jasad menjadi buruk. Ini seperti yang telah dipaparkan oleh Rasulullah Saw.

Karenanya, seorang hamba tidak dikatakan mukmin, jika hatinya tidak terpaut pada apa yang harus diimaninya. Begitu juga ibadah yang menjadi tujuan tidak akan sah jika tidak menyertainya dengan niat (di dalam hatinya). Para imam sepakat bahwa semua pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tubuh tidak akan diterima kecuali dengan peranan hati. Hati sendiri dapat berperan (mampu berjalan sendiri) tanpa dituntun oleh anggota tubuh lainnya. Jika hati sudah tidak berperan lagi, maka keimanan seseorang tidak akan diterima. Ini disebabkan karena iman merupakan sikap pembenaran apa yang diimani oleh hatinya dengan tulus.


Dalil-dalil keutamaan dzikir
Allah berfirman :

Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka. 
(QS. al Mujadilah : 22)
Mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. 
(QS. al Hujurat : 3)

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu. 
(QS. al A’raf : 205)

Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu? 
(QS. al Mujadilah :

Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. 
(QS. al A’raf : 55)
Hadits al Baihaqi dari Aisyah ra. :

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ الله عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْضُلُ الذِّكْرُ (اى الخفى) عَلَى الذِّكْرِ (اى الجهر) بِسَبْعِيْنَ ضِعْفًا اِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ رَجَّعَ الله ُالْخَلاَئِقَ اِلَى حِسَابِهِ وَجَائَتِ الْحَفَضَةُ بِمَا حَفَظُوْهُ وَكَتَبُوْا: قاَلَ تَعَالَى اُنْظُرُوْا هَلْ بَقِيَ لِعَبْدِى مِنْ شَيْئٍ؟ فَيَقُوْلُوْنَ مَا تَرَكْنَا شَيْئًا مِمَّا عَلِمْنَاهُ وَحَفِظْنَاهُ اِلاَّ وَقَدْ اَحْصَيْنَاهُ وَكَتَبْنَاهُ فَيَقُوْلُ الله تَعاَلَى: اِنَّ لَكَ عِنْدِى حَسَناً وَاِناَّ اَجْزِيْكَ بِهِ وَهُوَ الذِّكْرُ الْخَفِى
Dari Aisyah ra. beliau berkata bahwa Nabi Saw pernah bersabda, “Dzikir (dengan tidak bersuara) lebih unggul dari pada dzikir (dengan suara) selisih tujuh puluh kali lipat. Jika tiba saatnya hari kiamat, maka Allah akan mengembalikan semua perhitungan amal semua makhluk-makhluknya sesuai amalnya. Para malaikat pencatat amal datang dengan membawa tulisan-tulisan mereka. Allah berkata pada mereka Lihatlah apakah ada amalan yang tersisa pada hamba-Ku ini? Para malaikat itu menjawab, kami tidak meninggalkan sedikit pun amalan yang kami ketahui kecuali kami mencatat dan menulisnya. Allah lalu berkata lagi (pada hamba-Nya itu), kamu mempunyai amal kebaikan yang hanya Aku yang mengetahuinya. Aku akan membalas amal kebaikanmu itu. Kebaikanmu itu berupa dzikir dengan sembunyi (tak bersuara).” (HR. al Baihaqi)


Abu Awanah dan Ibnu Hibban meriwayatkan dalam masing-masing kitab kumpulan hadits shahih mereka, juga al Baihaqi di sebuah hadits berikut :

خَيْرُ الذِّكْرِ الْخَفِى وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِي وَقَالَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الذِّكْرُ لاَ تَسْمَعُهُ الْحَفْظَةُ يَزِيْدُ عَلَى الذِّكْرِ تَسْمَعُهُ الْحَفَظَةُ بِسَبْعِيْنَ ضِعْفًا
Sebaik-baik dzikir adalah dzikir dengan samar (khafi) dan sebaik-baiknya rezeki adalah rezeki yang mencukupi, Nabi juga bersabda : “Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat pencatat amal (maksudnya dzikir khafi) mengungguli atas dzikir yang dapat didengar oleh mereka (dzikir jahri) sebanyak tujuh puluh kali lipat.” (HR. al Baihaqi)


Menurut ulama :
Yang mentakhrij hadits tersebut, hadits itu dinilai sebagai hadits hasan lighairihi. Hadits-hadits lainnya yang berbicara tentang keutamaan dzikir khafi masih banyak sekali.

Sebagian orang yang telah mencapai tahapan makrifat mengatakan,
Berdzikir dengan hati adalah pedangnya orang-orang yang meniti jalan ruhani. Dengan dzikir itu, mereka bisa membunuh habis musuh-musuh mereka dan menjadi tameng dari bahaya-bahaya yang merongrong mereka.” Orang-orang yang telah makrifat ini juga berkata, “Siapa saja yang diinginkan baik oleh Allah, maka akan dibukakan penutup hatinya dan ditanamkan keyakinan di dalamnya.”


Syaikh Abu Said al Kharraj berkata,
“Jika Allah ingin menjadikan seorang hamba sebagai kekasihnya, maka dia akan membukakan pintu pengingatnya. Jika hamba tersebut sudah merasa kelezatan dalam mengingatnya, maka dia akan membukakan pintu keakrabannya lalu diangkatlah hamba itu ke tempat yang serba nikmat dan senang gembira. Setelah itu dia akan mendudukkan hamba tersebut di atas kursi tauhid. Kemudian disingkapkan tirai yang menutupinya. Hamba itu lalu dimasukkan ke suatu ruangan tersendiri. Di sanalah, ia akan bisa melihat kebesaran dan keagungan-Nya. Ketika pandangannya tertuju pada kebesaran dan keagungan-Nya, maka dia sudah tidak merasa lagi sebagai makhluk. Karena saat itu ia telah menjadi masa yang fana. Lalu dia pun selalu berada dalam lindungan-Nya dan merasa terbebas dari berbagai pengakuan-pengakuan dirinya.


Khalid bin Ma’dan berkata,
Seorang hamba pasti mempunyai dua mata di mukanya yang digunakan untuk melihat fenomena dunia. Selain itu, ia juga memiliki dua mata lagi yang terletak di dalam hatinya yang digunakan untuk melihat fenomena akhirat. Ketika Allah menginginkan hamba tersebut menjadi orang yang baik, maka dia akan membukakan kedua mata hamba itu yang ada di dalam hatinya. Dengan demikian, kedua mata hatinya itu mampu melihat rahasia-rahasia keghaiban yang dijanjikan Allah. Lalu ketika Allah menginginkan hambanya, maka Allah tidak memperdulikan apa yang ada dalam hatinya.”


Ahmad bin Hadrawaih juga berkata,
Hati adalah wadah. Jika wadah itu penuh dengan kebajikan maka cahaya-cahaya kebajikan (yang ada di dalamnya) akan keluar menyinari anggota-anggota tubuhnya. Jika wadah itu penuh dengan kebathilan, maka kegelapan yang ada di dalamnya akan bertambah ketika sampai pada anggota tubuhnya.


Dzunnun al Mishri berkata,
Satu jam dengan hati yang baik lebih utama dari pada ibadah seluruh manusia dan jin. Jika malaikat saja tidak masuk rumah yang di dalamnya terpadat gambar atau patung, maka bagaimana para pembawa kebajikan itu mau masuk pada seseorang yang di dalam hatinya dipenuhi dengan sesuatu selain Allah?


Seorang agung yang telah menggapai tahapan makrifat, Abu al Hasan al Syadzili berkata”,
Sebiji atom amalan–amalan hati sama nilainya dengan amalan-amalan lahiriah (anggota tubuh)
.